Pemanfaatan sampah dengan cara mengolahnya kembali merupakan
upaya untuk menekan pembuangan plastik seminimal mungkin. Pemanfaatan sampah
plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang
(recycle). Di Indonesia pemanfaatan sampah plastik dalam skala rumah tangga
umumnya adalah pemakaian kembali (reuse) untuk keperluan yang berbeda, misalnya
kaleng atau wadah bekas cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot dan
ember. Namun, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah volume sampah plastik
yang semakin bertambah. Proses daur ulang tampaknya sudah menjadi harga mati
untuk menanggulangi krisis sampah plastik ini.
Jika
kita ingin memulai proses usaha daur ulang pelastik langkah-langkah awal yang
harus kita lakukan adalah
- 1. Pengumpulan bahan baku
Proses pengumpulan bahan baku dapat dimulai dengan pembelian sampah-sampah plastik yang sudah dipisahkan di pengepul ataupun bang sampah atau kita juga bisa membeli sampah –sampah yang berasal dari pemulung
- 2. Pemilahan bahan baku
Setelah kita mengumpulkan bahan baku sampah plastic langkah selanjutnya yang kita harus lakukan adalah pemisahan sampah plastik.sampah plastik harus dipisahkan dari material sampah lainnya, misalnya memisahkannya dari material sampah organik atau keras
- 3. Pencacahan dan Pencucian
Hasil dari pemilahan kemudia dimasukan ke dalam mesin pencacah, kemudian sampah plastik yang sudah menjdi potongan-potongan ini harus dicuci untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahan. Contoh zat tersebut adalah besi
- 4. Pemasakan Biji Plastik
Hasil plastik yang sudah dicacah, kemudian menuju tahap pemasakan di mesin biji plastik. Hasil nya berupa biji plastik yang berbentuk pellet yang siap di jual
- Modal
Sewa tempat : Rp.25.000.000,-
Harga mesin pencacah : Rp.20.000.000,-
Solar : Rp.7000/liter
Bahan baku : Rp.3000/kg
Harga mesin pencacah : Rp.20.000.000,-
Solar : Rp.7000/liter
Bahan baku : Rp.3000/kg
- Tenaga Kerja
Pengolahan sampah plastik menjadi biji
plastik tidak memerlukan banyak tenaga kerja, 4 – 5 orang pekerja sudah lebih
dari cukup. Para pekerja tersebut bertugas untuk menyortir sampah plastik,
membersihkan, menggiling, dan mencetaknya dengan mesin cetak. Agar usaha
pengolahan biji plastik kita berjalan lancar, kita harus tetap menjaga hubungan
baik dengan para pemulung. Mereka adalah pemasok utama bahan baku usaha kita.
Semakin banyak pemulung yang menjual sampah plastiknya kepada kita, semakin
baik usaha pengolahan biji plastik yang kita dirikan. Apalagi usaha pengolahan
sampah plastik membutuhkan jenis sampah plastik tertentu yang harus dipilah
dari ribuah ton sampah. Kita membayar para pemulung berdasarkan jumlah sampah
plastik yang berhasil mereka kumpulkan dan sortir.
- 5. Penyaluran / distribusi
Untuk biji plastik, kita bisa menyalurkannya ke pabrik-pabrik yang memang membutuhkan biji plastik sebagai bahan baku, seperti pabrik yang memproduksi alat tulis atau pabrik-pabrik yang menghasilkan produk-produk daur ulang. Dalam hal ini, jaringan usaha yang luas sangat diperlukan karena tanpa jaringan akan sulit bagi kita untuk memasarkan produk kita. Sebagai permulaan, kita bisa meminta bantuan koperasi UKM atau kementrian industri dan kementrian Lingkungan Hidup untuk memberi akses ke perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk dari plastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar